Keamanan Siber Amrik Yang Kuat Saja Dibobol, Apalagi Indonesia
Politik SELASA, 17 APRIL 2018 , 13:54:00 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
Hidayat Nur Wahid/Net
RMOL. Pemerintah Indonesia harus belajar dari pengalaman Amerika Serikat, akibat kebocoran data pengguna Facebook berdampak kemenangan Donald Trump di Pilpres.
![]() |
"Kalau itu kemudian memang terjadi kebocoran yang mengakibatkan terjadinya hasil yang berbeda dengan hasil pilihan rakyat Amerika, itu kan bisa kita bayangkan bagaimana kemudian di Indonesia," ujar Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid kepada wartawan di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Selasa (17/4).
Padahal negeri Paman Sam itu memiliki tingkat keamanan siber yang sangat kuat dan mumpuni, tetap saja bisa dibobol.
"Kalau itu bisa terjadi di Amerika Serikat, di Indonesia, kita tahu di Indonesia pengamanannya jauh lebih lembek dan kemudian pun juga sistem teknologi informasi juga jauh lebih mudah diintervensi," jelasnya.
Meski begitu, ia tidak setuju dengan wacana pemblokiran Facebook sebagai sanksi kebocoran 1 juta data penggunany di Indonesia.
Menurut legislator Partai Keadilan Sejahtera tersebut, terpenting pemerintah mencari tahu penggunaan aliran data yang bocor tersebut.
"Karena kan yang dipentingkan bukan pemblokiran itu sendiri. Tetapi bagaimana data-data yang sudah bocor itu diapain itu data-data," tukasnya.[wid]
Komentar Pembaca
Rizal Ramli Beberkan Program 100 Hari Pertama Peme..
SABTU, 21 APRIL 2018
PKS Sambut Baik Gabungnya PAN Menangkan Prabowo
JUM'AT, 20 APRIL 2018
Duet Prabowo-Rizal Ramli Hadang Jokowi Jadi Presid..
JUM'AT, 20 APRIL 2018
Masjid Harus Bersih Dari Kegiatan Politik Dan Kamp..
JUM'AT, 20 APRIL 2018
TNI-Polri dan Ulama Sumut Sinergi Wujudkan Pilkada..
JUM'AT, 20 APRIL 2018
Aher Cawapres Unggulan Internal PKS
JUM'AT, 20 APRIL 2018