Tegakkan Hukum, Pulihkan Teluk Balikpapan Segera!
Tumpahan Minyak Bikin Bau & Mati Biota Endemik
Bongkar KAMIS, 05 APRIL 2018 , 10:39:00 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA
Foto/Net
RMOL. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalimantan Timur menyesalkan jatuhnya korban jiwa akibat tumpahan minyak dan kebakaran hebat yang diduga berasal dari instalasi pipa milik Pertamina di perairan Teluk Balikpapan beberapa waktu lalu.
![]() |
Peristiwa tersebut juga menyisakan pencemaran serius di sepanjang pantai Kota Balikpapan hingga perairan Kabupaten Penajam Paser Utara.
Direktur Eksekutif Walhi Kalimantan Timur, Fathur Roziqin Fen mendesak para pihak terkait, khususnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, melalui Balai Penegakan Hukum Lingkungan dan Kehutanan (Gakkum) Wilayah II Kalimantan membuka temuan investigasi yang sedang dan telah dilakukan.
"Hal ini untuk memastikan tindakan hukum, baik perdata maupun pidana, yang akan ditempuh," katanya.
Pihaknya menyebutkan, dampak pencemaran yang ditimbulkan akibat tumpahan minyak tersebut tidak hanya merugikan masyarakat di wilayah Teluk Balikpapan. Tetapi juga mengakibatkan matinya biota endemik, seperti pesut dan kerusakan serius pada ekosistem laut dan perairan di sekitar Balikpapan.
"Dalam penanganan kasus-kasus pencemaran, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) harus perpegang pada UU 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Dalam prinsip penegakan hukumnya, strict liability atau pertanggungjawaban mutlak dialamatkan kepada pelaku. Dalam hal ini diduga oleh Pertamina atau korporasi lainnya," terang Fathur.
Walhi juga mendesak KLHK serta Pemerintah Kota Balikpapan untuk serius menindaklanjuti pencemaran yang ditimbulkan. Selain upaya pemulihan yang sedang berlangsung, tanpa mengesampingkan peristiwa hukum yang terjadi.
Walhi Kaltim bersama elemen masyarakat sipil lainnya, hingga saat ini sedang melakukan upaya konsolidasi dengan para korban serta masyarakat terdampak lainnya. "Kami sekaligus mempertimbangkan langkah hukumnya, mengingat bahwa kejadian ini bukan pertama kali terjadi di Teluk Balikpapan," imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan dan Kehutanan (Gakkum) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rasio Ridho Sani menyatakan, pihaknya tengah mencari 'sidik jari' guna mengetahui asal tumpahan minyak di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Sabtu (31/3) lalu.
"Setiap minyak itu kan ada semacam finger print (sidik jari)-nya. Jadi bisa diketahui minyak dari sumur mana. Kita sudah ambil sampel tumpahan minyaknya, kita analisis sekarang untuk tahu asalnya," katanya.
Langkah ini, terang Rasio, ditujukan untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas tumpahan minyak di Teluk Balikpapan. Sementara mitigasi pencemaran tumpahan minyak sudah dilakukan sejak awal dengan teknik oil boom oleh PTPertamina (Persero) bersama dinas terkait untuk menghindarinya semakin meluas. Namun hujan dan angin memungkinkan tumpahan menyebar lebih luas.
"Sedangkan langkah pemulihan kondisi lingkungan secara keseluruhannya, dilakukan setelah mengetahui siapa pemilik tumpahan minyak tersebut," tandasnya.
Seperti diberitakan, tumpahan minyak telah menyebabkan insiden kebakaran di perairan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (31/3) lalu. Akibatnya, perairan Teluk Balikpapan menghitam dengan menebar bau bahan bakar menyengat. Selain itu, kebakaran akibat tumpahan minyak tersebut sudah menelan dua orang korban jiwa. ***
Komentar Pembaca
Ayo..., Kemenhut Banding
KAMIS, 19 APRIL 2018
Gawat, Terpidana Korupsi Serang Balik Saksi Ahli K..
RABU, 18 APRIL 2018
Program Kedaulatan Pangan Ternyata Banyak Hambatan
SENIN, 16 APRIL 2018
Awas, Jabar Terjerat Ijon Politik!
KAMIS, 12 APRIL 2018
MA Sebaiknya Berbenah Diri
RABU, 11 APRIL 2018
Penerbitan Sertifikat Pulau Pari Terjadi Maladmini..
SELASA, 10 APRIL 2018